Penetrasi backbone di Indonesia hanya 0.05% dari total pengguna Internet, seperti diberitakan Bisnis Indonesia (13/11/2009). Hal menunjukkan bahwa kebutuhan akan penyediaan jaringan broadband sangat besar. Untuk menyedia jaringan broadband kita tidak bisa hanya terpaku kepada jaringan yang itu-itu saja misalnya wimax atau fiber optik. Hal ini dikarenakan kondisi lanscape Indonesia yang sangat luas dan beragam.
Kita juga sebaik-nya mengupayakan untuk memanfaatkan jaringan yang sudah ada misal-nya jaringan listrik atau jaringan kable tv, yang dikenal sebagai jaringan Broadband over Powerline (BPL). Pemanfaatan jaringan ini dimasudkan untuk mengisi ruang-ruang kosong yang tidak bisa dijangkau oleh wireless atau FO. Dalam cara pandang saling melengkapi inilah jaringan BPL ditempatkan.
Imvestasi untuk implemtasi jaringan BPL cukup ekonomis bila dibandingkan dengan implementasi jarngan akess lainya misal-nya DOCISS 3.0 atau jaringan FFTX. Gambar berikut ini memberikan ilustrasi perbandingannya.
Dari ilustrasi diatas terlihat bahwa teknologi BPL mempunyai peluang untuk dimanfaatkan dalam pengembangan jaringan akses broadband di Indonesia. Untuk melihat peluang pengembangan BPL di Indonesia dapat dilihat di www.asteljarindo.com.
No comments:
Post a Comment