Memanfaatkan jaringan listrik untuk mendistribusikan Internet merupakan suatu tesis yang sangat menarik. Sangat menarik karena jaringan listrik sudah tergelar dimana-mana, tinggal memanfaatkannya saja. Banyak yang berkata itu ide yang sangat bagus, tetapi apakah itu bisa berfungsi? Tentu saja sistem ini berfungsi dengan baik dan telah menjadi solusi dibanyak tempat di Indonesia mau pun di luar negeri. Dokumen-dokumen dibawah ini memberikan informsi mengenai instalasi-instalasi yang sudah memanfaatkan jaringan listrik sebagai sarana distribusi Internet.
Apartement Wisma Gading Permai
Warnet I-Net Kopo Bandung
Sistem yang memanfaatkan jaringan listrik sebagai sarana distribusi data dikenal dengan nama Broadband over Powerline (BPL). Kadang-kadang sistem ini juga dikenal dengan nama Powerline Communucarion (PLC). Awal tumbuhnya sistem ini sudah cukup lama yaitu sejak digunakannya sistem ini pada tahun 70an untuk menyaluskan sinya SCADA untuk pengendalian instrumen kelistrikan dengan kecepatan beberapa kbps. Saat sistem ini sudah mampu untuk menyalusrkan data dengan kecepatan sampai dengan 200 Mbps, sehingga bisa digunakan untuk berbagai macam aplikasi seperti Internet, Voice, dan Video.
BPL dapat diimplemetasikan untuk jaringan listrik tegangan menengah, di Indonesia biasanya untuk jaringan ditribusi TM (20 kV), dan untuk distribusi jaringan tengangan rendah (TR) 220/380 V. TR adalah jaringan distribusi yang biasa kita pakai di rumah atau kantor. Gambaran distribusi data melalui jaringan listrik TM dan TR ditampikan pada gambar berikut ini.
Dari gambar diatas terlihat bahwa kita dapat mendistribusikan layanan Internet melaui jaringan listrik ke hunian-maupun perkantoran. Karena bandwidth yang bisa dilewatkan jaringan ini cukup besar yaitu sampai dengan 200 Mbps, maka aplikasi-aplikasi sepeti Voice dan Video dapat didistribusikan melalui fasilitas ini. Informsi-informasi mengenai BPL lebih lanjut dapat ditemui dari link dibawah ini.
Asteljarindo
Corinex
GSCOM
Jaringan listrik yang sudah tersebar dapat dimanfaatkan untuk mendistribukan data secara broadband dengan kecepatan 200 Mbps. Hadirnya teknologi ini dapat menjadikannya pilihan untuk digunakan dalam upaya peningkatan penetrasi broadband di Indonesia. Penetrasi Broadband saat masih sangat kecil yaitu kurang dari 1% pengguna Internet Indonesia. BPL juga sudah terbukti secara praktis dapat diimplementasikan dengan baik di Indonesia, jadi tunggu apa lagi?
No comments:
Post a Comment